PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Keterampilan-keterampilan Proses Sains adalah
keterampilan-keterampilan yang dipelajari siswa pada saat mereka melakukan
inquiri ilmiah. Pada saat mereka terlibat aktif dalam penyelidikan ilmiah,
mereka menggunakan berbagai macam keterampilan proses, bukan hanya satu metode
ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan proses sains dikembangkan
bersama-sama dengan fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip sains.
Menurut Smith dan Welliver,
pelaksanaan penilaian keterampilan proses dapat dilakukan dalam beberapa
bentuk, diantaranya:
- Pretes dan postes. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun sekolah. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing siswa dalam keterampilan yang telah diidentifikasi. Pada akhir tahun sekolah, guru melaksanakan tes kembali untuk mengetahui perkembangan skor siswa setelah mengikuti pembelajaran sains.
- Diagnostik. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun ajaran. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan pada bagian mana siswa memerlukan bantuan dengan keterampilan proses. Kemudian guru merencanakan pelajaran dan kegiatan laboratorium yang dirancang untuk mengatasi kekurangan siswa.
- Penempatan kelas. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai salah satu kriteria dalam penempatan kelas. Misalnya, criteria untuk memasuki kelas akselerasi, kelas sains atau kelas unggulan.
- Pemilihan kompetisis siswa. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai kriteria utama dalam pemilihan siswa yang akan ikut dalam lomba-lomba sains. Jika siswa memiliki skor tes tinggi, maka dia akan dapat mengikuti lomba sains dengan baik.
- Bimbingan karir. Biasanya para peneliti melakukan uji coba menggunakan penilaian keterampilan proses sains untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dibina.
Penilaian
keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan
kelas (Rezba, 1999). Oleh karena itu, penyusunan
instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan. Menurut
Widodo (2009), penyusunan instrumen untuk penilaian
terhadap keterampilan proses siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
- Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
- Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
- Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
- Membuat kisi-kisi instrumen.
- Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
- Melakukan validasi instrumen.
- Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
- Perbaikan butir-butir yang belum valid.
- Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
Keterampilan Proses Sains dalam pembelajaran kimia meliputi:
- Mengamati (observing)
Pengamatan adalah penggunaan indera-indera seseorang. Seorang mengamati
dengan penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Beberapa
perilaku yang dikerjakan siswa pada saat pengamatan adalah: (a) penggunaan
indera-indera tidak hanya penglihatan; (b) pengorganisasian obyek-obyek menurut
satu sifat tertentu; (c)pengidentifikasian banyak sifat; (d) pengidentifikasian
perubahan-perubahan dalam suatu obyek; (e) melakukan pengamatan kuantitatif
Contoh:
Siswa mengamati gelembung gas dari
electrode karbon dan nyala lampu dari lampu saat melaksanakan praktikum larutan
elektrolit dan non elektrolit.dari berbagai jenis larutan.
- Menafsirkan (interpreting)
Menarik kesimpulan tentative dari data yang tercatat,
termasuk ke dalamnya menemukan pola hubungan dari seperangkat data yang
dikumpulkan; membedakan pernyataan yang menunjukkan kesimpulan dari pernyataan
yang hanya mendeskripsikan hasil pengamatan; memilih data yang menunjang suatu
kesimpulan
Contoh:
Manusia mempunyai zat kimia dalam
saliva yang dapat mencerna pati. Zat itu disebut amilasa. Seorang ahli kimia
mengukur banyaknya amilasa saliva dari tiga
kelompok orang yang berbeda jenis makanan yang biasa
dimakannya. Hasilnya dituliskan pada tabel di
bawah ini.
Kelompok
|
Makanan yang
dimakan
|
Banyaknya amilasa
saliva satuan per mL
|
A
|
Campuran
berimbang daging, sayuran, nasi
|
101
|
B
|
Sebagian besar
daging
|
22
|
C
|
Sebagian besar
nasi
|
248
|
Amatilah hasil pengukuran diatas dan temukanlah
bagaimana saliva berhubungan dengan makanan yang dimakan
- Meramalkan (predicting)
Peramalan adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan dari suatu
percobaan. Ramalan-ramalan didasarkan pada pengamatan-pengamatan dan
inferensi-inferensi sebelumnya. Ramalan merupakan suatu pernyataan tentang
pengamatan apa yang mungkin dijumpai di masa yang akan datang, sedangkan
inferensi berupaya untuk memberikan alasan tentang mengapa suatu pengamatan
terjadi. Beberapa perilaku yang dikerjakan siswa adalah:
(a) penggunaan data dan pengamatan yang sesuai;
(b) penafsiran generalisasi tentang pola-pola;
(c) pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai.
Contoh :
Sepotong fosfor disimpan dalam labu. Massa labu dan isinya 205 g. Sinar matahari difokuskan
pada fosfor, hingga kemudian menyala dan mengeluarkan asap putih. Asap tersebut akhirnya
larut dalam air secara perlahan-lahan. Setelah dingin labu bersama isinya ditimbang kembali.

1) Menurutmu massa labu beserta isinya setelah percobaan adalah
a) Lebih dari 205 g
b) Kurang dari 205 g
c) Sama dengan 205 g
2) Menurutmu massa labu beserta isinya setelah percobaan adalah ?
- Menggunakan konsep (using concepts)
Menggunakan generalisasi yang telah dipelajarinya pada
situasi baru atau untuk menerangkan kasus nyata dari peristiwa kimia yang
diamatinya.
Contoh:
Paku yang telah diamplas dicelupkan setengahnya pada air dalam gelas kimia, seperti yang
terlihat pada gambar berikut:

Pada bagian mana pada pakukarat diharapkan terjadi ?
a. Pada A
b. Pada B
c. Pada C
d. Pada seluruh bagian
Berikan alasan dari jawaban yang anda berikan !
- Merancang penelitian (designing investigation)
Merancang kegiatan penelitian yang dilakukan untuk
menguji hipotesis, yang meliputi pengenalan variabel-variabel: variabel
penelitian, variabel control, variabel bebas, variabel terikat; penentuan cara
pengamatan dan pengukuran apa yang perlu dilakukan;bagaimana menarik kesimpulan
dari hasil pengamatan
Contoh:
Budi ditugasi menguji apakah warna merah muda pada kelopak bunga mawar merupakan zat
murni atau campuran. Ia diberi beberapa instruksi untuk melakukan penyelidikan, tetapi
urutannya harus ditata.
Tuliskan angka 1 pada kotak di depan instruksi yang harus dilakukan pertama kali,angka 2
di depan instruksi yang dilakukan kedua, dan seterusnya.
a. Menggerus pasir, aseton, dan daim bunga mawar.
b. Menuangkan cairan merah muda ke dalam gelas kimia.
c. Menambahkan aseton, tetes demi tetes path bagian tengah kertas saring.
d. Menotolkan beberapa tetes cairan merah pada titik pusat kertas saring.
- Mengkomunikasikan (communicating)
Pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang diketahui seseorang dengan ucapan
kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik. Jadi penting menyatakan
sesuatu atau menulis data sejelas-jelasnya. Guru dapat membantu siswa dengan
jalan memberi kesempatan sebanyak-banyaknya berlatih berkomunikasi dan membantu
mereka mengevaluasi apa yang mereka katakan atau tulis. Beberapa perilaku yang
dikerjakan siswa pada saat melakukan komunikasi adalah:
(a) pemaparan pengamatan atau dengan menggunakan perbendaharaan kata yang
sesuai;
(b) pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan
peragaan data;
(c) perancangan poster atau diagram untuk menyajikan orang lain.
Contoh:
Siswa dapat menjelaskan tentang bagaimana cara
membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit dari hasil percobaan yang
telah dilakukan.
Siswa dapat membuat tabel pengamatan yang memuat
seluruh data yang diperoleh dari hasil percobaan.
PERMASALAHAN:
Pada
kenyataannya, proses penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh
guru masih mengalami berbagai permasalahan. Kendala lain yang dihadapi oleh
guru berkaitan dengan perumusan rancangan penilaian, yaitu mulai dari perumusan
indikator pencapaian, penyusunan rubrik, pemilihan teknik penilaian sampai
dengan penyusunan instrumen yang tepat. Selain itu, kesulitan lain yang dialami
guru dalam melakukan pelaksanaan penilaian dikarenakan guru belum mampu
mengelola waktu untuk melakukan penilaian, jenis penilaian yang digunakan
kurang lengkap, dan belum terbiasa menyusun rubric penilaian. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan guru dalam merancang dan melakukan penilaian hasil belajar
peserta didik masih perlu ditingkatkan.
Menurut
Anda Bagaimana keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran
kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan
dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut!
seperti yang telah disebutkan permasalahan/kendala yang sering di alami guru saat proses penilaian adalah perumusan rancangan penilaian, yaitu mulai dari perumusan indikator pencapaian, penyusunan rubrik, pemilihan teknik penilaian sampai dengan penyusunan instrumen yang tepat dan guru belum mampu mengelola waktu untuk melakukan penilaian, jenis penilaian yang digunakan kurang lengkap, dan belum terbiasa menyusun rubric penilaian. jika permasalahannya seperti itu maka yang perlu dilakukan adalah guru harus belajar dan memahami bagaimana perumusan rancangan penilaian. jika guru memahami maka guru akan mudah dalam membuat perumusan rancangan penilaian. masalah pengelolaan waktu dalam penilaian juga dapat teratasi jika guru memahami mengenai penilaian yang akan dilakukan.
BalasHapusPenilaian keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan kelas (Rezba, 1999). Oleh karena itu, penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan. Guru harus mampu melakukan penilaian otentik dlm penilaian keterampilan proses sains sehingga pembelajaran kimia dpt efektif
BalasHapusAgar keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan efektif dan tidak menyulitkan guru dan siswa dapat dilakukan dengan cara penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan. Menurut Widodo (2009), penyusunan instrumen untuk penilaian terhadap keterampilan proses siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah antara lain:
BalasHapusa. Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai
b. Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains
c. Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya
apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan)
d. Melakukan validasi instrumen, Perbaikan butir-butir yang belum valid dan Terapkan sebagai
instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
Menurut saya agar keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan efektif dengan banyaknya Kendala yang dihadapi oleh guru berkaitan dengan perumusan rancangan penilaian, mulai dari perumusan indikator pencapaian, penyusunan rubrik, pemilihan teknik penilaian sampai dengan penyusunan instrumen yang tepat. dan guru belum mampu mengelola waktu untuk melakukan penilaian, jenis penilaian yang digunakan kurang lengkap, dan belum terbiasa menyusun rubric penilaian. Maka yang harus dilakukan guru disini yaitu guru harus terus melatih diri dan memahami bagaimana perumusan rancangan penilaian yang baik dan benar. jika guru telah memahami hal tersebut maka masalah masalah yang dipaparkan diatas dapat teratasi.
BalasHapusmenurut saya agar keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan efektif dan tidak menyulitkan guru dan siswa dapat dilakukan dengan cara penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan dan dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan kelas. dan guru juga harus memahami bagaimana perumusan rancangan penilaian yang baik dan benar.
BalasHapusagar tidak kesulitan tentunya guru harus benar-benar belajar bagaimana menerapkan dan menilai ketrampilan proses sains. melalui pembiasaan dan latihan terus menerus didalam pembelajaran tentu akan terbiasa. kemudian siswa juga perlu dilatih bagaimana dapat belajar sesuai dengan KPS didalam pembelajaran, kemudian disesuaikan juga dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran.
BalasHapusMenurut saya agar kesulitan itu dapat teratasi tentunya guru harus benar-benar belajar bagaimana menerapkan dan menilai ketrampilan proses sains. melalui pembiasaan dan latihan terus menerus didalam pembelajaran tentu akan terbiasa. kemudian siswa juga perlu dilatih bagaimana dapat belajar sesuai dengan Ketrampilan Proses Sains didalam pembelajaran, kemudian disesuaikan juga dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran
BalasHapusPenilaian keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan kelas (Rezba, 1999). Oleh karena itu, penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan. Guru harus mampu melakukan penilaian otentik dlm penilaian keterampilan proses sains sehingga pembelajaran kimia dpt efektif
BalasHapusPenilaian keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan kelas (Rezba, 1999). Oleh karena itu, penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan. Guru harus mampu melakukan penilaian otentik dlm penilaian keterampilan proses sains sehingga pembelajaran kimia dpt efektif .
BalasHapusseperti yang telah disebutkan permasalahan/kendala yang sering di alami guru saat proses penilaian adalah perumusan rancangan penilaian, yaitu mulai dari perumusan indikator pencapaian, penyusunan rubrik, pemilihan teknik penilaian sampai dengan penyusunan instrumen yang tepat dan guru belum mampu mengelola waktu untuk melakukan penilaian, jenis penilaian yang digunakan kurang lengkap, dan belum terbiasa menyusun rubric penilaian. jika permasalahannya seperti itu maka yang perlu dilakukan adalah guru harus belajar dan memahami bagaimana perumusan rancangan penilaian. jika guru memahami maka guru akan mudah dalam membuat perumusan rancangan penilaian. masalah pengelolaan waktu dalam penilaian juga dapat teratasi jika guru memahami mengenai penilaian yang akan dilakukan.
Menurut saya permasalahan yang sering di alami guru saat proses penilaian adalah perumusan rancangan penilaian, yaitu mulai dari perumusan indikator pencapaian, penyusunan rubrik, pemilihan teknik penilaian sampai dengan penyusunan instrumen yang tepat dan guru belum mampu mengelola waktu untuk melakukan penilaian, jenis penilaian yang digunakan kurang lengkap, dan belum terbiasa menyusun rubric penilaian. Selain itu dalam perancangan pembelajaran harus disesuaikan juga dengan karakteristik siswa agar dalam proses penilaian nantinya mudah.
BalasHapus